HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Tujuan :
1.
Untuk menjelaskan asal
mula konversi energi.
2.
Untuk mendeskripsikan
hasil pemikran dan percobaan dari Michael Faraday mengenai listrik dan magnet.
3.
Untuk
mengetahui pemikiran dari Count Rumford and Humphry Davy
4.
Untuk mengetahui
pemikiran dari Sadi Carnot.
5.
Untuk mengenal
pemikiran pemikiran dari Mohr.
6.
Untuk menjelaskan
sumbangsih dari James Prescott Joule mengenai Hukum Kekeklan Energi.
7.
Untuk menceritakan
pemikiran Helmholtz mengenai Konversi Gaya.
8.
Untuk mendeskripsikan biografi dai James
Prescott Joule.
9.
Untuk menjelaskan percobaan yang dilakukan oleh
James Prescott Joule.
10.
Untuk menyebutkan hasil
percobaan James Prescott Joule mengenai hubungan antara kalor dan usaha.
11.
Untuk mendeskripsikan
biografi dari William Thomson.
12.
Untuk menjelaskan Hukum
Termodinamika yang dikemukakan oleh William Thomson.
Pertanyaan :
1.
Jelaskan asal mula
konversi energi!
2.
Deskripsikan hasil
pemikran dan percobaan dari Michael Faraday mengenai listrik dan magnet!
3.
Sebutkan
hasil pemikiran dari Count Rumford and Humphry Davy!
4.
Apa saja hasil pemikiran
dari Sadi Carnot?
5.
Bagaimana hasil
pemikiran- pemikiran dari Mohr?
6.
Jelaskan sumbangsih
dari James Prescott Joule mengenai Hukum Kekeklan Energi?
7.
Ceritakan pemikiran Helmholtz mengenai
Konversi Gaya!
8.
Deskripsikan biografi dai James Prescott Joule!
9.
Jelaskan percobaan yang dilakukan oleh James
Prescott Joule!
10.
Sebutkan hasil
percobaan James Prescott Joule mengenai hubungan antara kalor dan usaha!
11.
Deskripsikan biografi
dari William Thomson!
12.
Jelaskan Hukum Termodinamika
yang dikemukakan oleh William Thomson!
Peta Konsep :
Pembahasan :
A.
Asal
Mula Konservasi Energi
Pada
tahun 1831 Faraday telah memperkenalkan bidang listrik magnet. Ia telah
menemukan bahwa arus listrik dapat menghasilkan sifat kemagnetan, dan menunjukkan
bahwa magnet memiliki kekuatan dalam keadaan tertentu untuk menghasilkan
listrik. Ia telah membuktikannya, dan memang benar adanya hubungan antara
listrik dan sifat kemagnetan. Dan bahkan Ia mengatakan bahwa cahaya dapat
dipengaruhi oleh magnet contohnya pada fenomena polarisasi. Ia yakin bahwa ia
telah melengkapi segala sesuatu yang berhubungan dengan kelistrikan secara
keseluruhan, konvertibilitas listrik dan aksi kimia. Kemudian ia
menghubungkannya dengan cahaya, afinitas kimia, sifat kemagnetan, dan
kelistrikan. Dan lebih jauh, ia mengetahui sepenuhnya bahwa tak seorangpun
dapat memproduksi kekuatan (energi) dan menyediakan satu sama lain sampai
kapanpun. “ Tidak di tempat manapun”
katanya. “ Apakah mungkin ada energi
yang tercipta dengan sendirinya tanpa adanya suatu pemasok yang cocok untuk menyediakannya.”
Gagasan
menakjubkan yang Faraday kemukakan ini kemuadian dikenal sebagai sebagai
doktrin dari “konservasi energi”, hukum yang menyatakan pengubahan energi dai
satu bentuk ke bentuk lainnyatidak akan pernah terjamin dalam suatu kuantitas
yang sama, atau singkatnya “untuk menciptakan atau memusnahkan energi adalah
suatu ketidakmungkinan, dan seluruh fenomena dari materi di alam semesta
terbentuk dari transformasi energi.
# Note: pemikiran faraday ini merupakan dasar dari hukum
kekekalan energi, dengan kata lain, mulai muncul ide untuk melakukan penelitian
mengenai konservasi energi ini muncul setelah gagasan faraday muncul.
Doktrin Yong dan Frensel merupakan jalan
utama yang mengarahkan pada masalah konservasi. Disamping itu Fenomena
elektromagnetik juga telah membantu mengarahkan pada masalah konservasi energi.
Tapi dari semua ini belum benar-benar dapat membantu mengarahkan pada sebuah
tujuan yang sama, yaitu masalah konservasi namun hal ini justru mengarah ke sub
bidang ilmu lain dari fisika.
Energi panas, tidak mampu dibuat,
melainkan bentuk dari suatu transformasi energi.
Untuk membuktikan kebenaran mengenai konservasi energi ini, pada abad
ke-18 Count Rumford and Humphry Davy
menunjukkan, kerja mungkin diubah
kedalam bentuk panas, dan penafsiran yang benar dari fakta ini berarti
transormasi dari molar menjadi gerakan intro molekular.
Tapi
pada 1824, ahli filsafat Perancis Sadi Carnot menyatakan hal yang sama namun
yakin bahwa pasti kuantitas dari kerja dapat diubah kedalam kuantitas yang
pasti pula dalam bentuk panas, baik dalam jumlah yang banyak ataupun sedikit.
Sama seperti peneliti sebelumnya, Carnot tidak dapat membuktikan keyakinannya
atas pemikirannya mengenai konservasi energi, ia masih menyatakannya dalam
bentuk “faktor-faktor berubah yang dapat
diperhitungkan”, tapi ia tidak mampu memberi alasan dengan jelas hubungannya
dengan energi mekanik.
Pada 1837 pemikir asal Jerman ini, Mohr,
telah memahami kebenaran yang sebenarnya, dan menyatakannya dalam sebuah artikel
“Zeitschrift fur Physik” dan lain sebagainnya. Tapi artikel-artikel ini tidak
menarik perhatian sama sekali bagi orang-orang pada saat itu, bahkan dari
negara Mohr sendiri. Namun Mohr masih mendapatkan penghargaan atas usahanya
dalam memecahkan masalah konsevasi energi dan berani mengungkapkannya , dan
mungkin belum pernah ada orang yang
memikirkan masalah ini sejauh dirinya dan berhasil menemukan kebenaran
sesungguhnya sejelas seperti yang ia dapatkan, meskipun ia idak berhasil
menunujukkan validitasnya, namun hal itu tidak perlu dipermasalahkan.
Pada
tahun 1840, muncul seorang yang benar-benar meneliti kembali hasil pemikiran
Rumford dan Davy yaitu James Prescott Joule. Dari hasil demonstrasi yang
dilakukan joule ada sebuah kakuratan dan kesamaan mutlak antara “mechanical work” dan panas tanpa
memperhatikan bentuk perwujudan gerakan molar,
dan dapat menghasilkan sebuah kepastian dan terukur jumlah dari panasnya. Joule
menemukan, sebagai contoh, permukaan lautan di Manchester adalah setinggi 707
kali, dengan tinggi air yang hanya dua kaki dapat mengahsilkan cukup panas
untuk menaikkan suhu dari satu pound air dalam satu derajat fahrenheit. Jika
panas tidak dapat diciptakan namun hanya dapat
ditranformasikan dalam bentuk yang lain, maka tidak harus dalam bentuk
jenis yang sama, misalnya dalam bentuk energi cahaya, energi listrik, energi
magnet yang kesemuanya itu memiliki hubungan yang erat dan saling terkait
anatara satu dengan yang lain, sehingga antara satu dengan lainnya dapat saling
bertransformasi dengan panas. Semua analogi tersebut nampakanya menuju pada
suatu kesimpulan yang benar, seluruh eksperimen yang dilakukanpun nampakanya mendukung. Hukum setara mekanika panas
kemudian menjadi kunci utama dari hukum terbesar, hukum kekekalan energi.
Pada 1842 Dr. Julius Robert Mayer,
seorang dokter praktik di kota kecil heilborn, di jerman, menerbitkan makalah
di Liebig
Annalen “The Forces of Inorganic Nature," yang
isinya tidak hanya mengenai teori mekanika panas saja, tetapi juga doktrin
untuk kekekalan energi yang secara
eksplisit berhasil ia ungkapkan.
Dua tahun sebelumnya, ketika ia menjadi
ahli bedah di sebuah kapal Hindia Belanda yang tengah menjelajahi daerah tropis
, ia mengamati
bahwa darah vena pasien tampak lebih merah dari darah vena yang biasanya
diamati di daerah beriklim iklim sedang. Dia merenungkan
fakta yang tampaknya tidak berarti ini, dan akhirnya ia menemukan kesimpulan bahwa
penyebabnya oksidasi yang lebih rendah dari oksidasi yang dipelukan untuk menjaga suhu tubuh di
daerah tropis. Melalui refleksi ini dengan menganalogikan tubuh sebagai mesin yangbergantung
pada kekuatan luar agar meiliki kemampuan untuk
melakukan suatu hal, dan pada akhirnya ia menemukan pendapat yang bebas
untuk “mechanicaltheory of heat”.
a.
Karangan
Mayer pada 1847
Pada tanggal 23 Juli di
tahun 1847, Helmholtz menyebutkan "Konservasi
gaya " pada Physical Society. Kata "Gaya", yang dimaksud Helmholtz
disini setara dengan istilah modern yang sering digunakan saat ini
"energi." Kalimat ini ternyata diterima dengan sangat baik oleh
Masyarakat, tapi Helmholtz terpaksa menerbitkannya sebagai pamflet setelah
Poggendorff menolak Annalen-nya (sejenis jurnal fisika yang diterbitkan
pada masa lampau) karena dianggap terlalu spekulatif.
Helmholtz merangkum
kesimpulan dalam esainya sebagai berikut :
Tidak mungkin untuk menurunkan jumlah tak terbatas dari kekuatan mekanik
(energi) meskipun dengan cara apapun termasuk mengkombinasikannya sedimikian
rupa secara alamiah.
B.
JAMES PRESCOTT JOULE DAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI
James Prescott Joule, seorang ilmuwan Inggris yang namanya diabadikan
menjadi satuan energi Joule ini lahir di Salford, Lancashire, Inggris pada 24
Desember 1818. James Prescott Joule merumuskan Hukum Kekekalan , yaitu
"Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan." Ia adalah anak
seorang pengusaha bir yang kaya raya, namun sedikitpun ia tidak pernah
merasakan pendidikan di sekolah hingga usia 17 tahun. Hal ini disebabkan karena
sejak kecil ia selalu sakit-sakitan akibat luka di tulang belakangnya.
Sehingga, ia terpaksa hanya tinggal di rumah sepanjang hari.
Karena itu, ayahnya sengaja mendatangkan guru privat
ke rumahnya dan menyediakan semua buku yang diperlukan Joule. Tidak hanya itu,
ayahnya bahkan menyediakan sebuah laboratorium khusus untuk Joule. Meskipun
begitu, Joule tidak hanya mengandalkan pelajaran yang ia dapatkan dari guru
privatnya. Joule tetap berusaha belajar sendiri sehingga sebagian besar
pengetahuan yang dimilikinya diperoleh dengan cara belajar sendiri. Namun, ada
satu pelajaran yang cukup sulit dipahaminya, yaitu Matematika. Setelah berusia
17 tahun Joule baru bersekolah dan masuk ke Universitas Manchester dengan
bimbingan John Dalton, seorang ahli kimia Inggris yang begitu terkenal.
Joule dikenal sebagai siswa yang rajin belajar, rajin
bereksperimen, dan juga rajin menulis buku. Bukunya yang berjudul Tentang Panas
yang Dihasilkan oleh Listrik terbit pada tahun 1840 saat ia berusia 22 tahun.
Tiga tahun kemudian tepatnya pada tahun 1843 bukunya mengenai ekuivalen mekanik
panas terbit. Lalu, empat tahun berikutnya (1847) ia juga menerbitkan buku
mengenai hubungan dan kekekalan energi. Buku-buku hasil karyanya tersebut
begitu menarik perhatian Sir William Thomson atau dikenal dengan nama Lord
Kevin. Sehingga, akhirnya Joule bekerja sama dengan Thomson dan menemukan efek
Joule-Thomson. Efek tersebut merupakan prinsip yang kemudian dikembangkan dalam
pembuatan lemari es. Efek tersebut menyatakan bahwa apabila gas dibiarkan
berkembang tanpa melakukan kerja ke luar, maka suhu gas itu akan turun. Selain
itu, Joule yang sangat taat kepada agama juga menemukan hukum kekekalan energi
bersama dengan dua orang ahli fisika dari Jerman, yaitu Hermann von Helmholtz
dan Julius Von Mayer. Hukum kekekalan energi yang mereka temukan menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat
berubah bentuk menjadi energi listrik, mekanik, atau kalor.
Ia adalah seorang yang hobi fisika. Dengan percobaan
ia berhasil membuktkan bahwa panas (kalori) tak lain adalah suatu bentuk energi. Dengan demikian ia
berhasil mematahkan teori kalorik, teori yang menyatakan panas sebagai zat
alir. Joule (simbol J) adalah satuan SI untuk energi dengan basis unit
kg.m2/s2. Nama joule diambil dari penemunya James Prescott Joule. Joule
disimbolkan dengan huruf J. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr.
Mayer of Heilbronn.
Joule diambil dari satuan unit yang didefinisikan
sebagai besarnya energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton
sejauh satu meter. Oleh sebab itu, 1 joule sama dengan 1 newton meter (simbol:
N.m). Selain itu, satu joule juga adalah energi absolut terkecil yang
dibutuhkan (pada permukaan bumi) untuk mengangkat suatu benda seberat satu
kilogram setinggi sepuluh sentimeter.
Definisi satu joule lainnya yaitu pekerjaan yang
dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik sebesar satu coulomb melalui
perbedaan potensial satu volt, atau satu coulomb volt (simbol: C.V). 1 joule juga
dapat didefinisikan sebagai pekerjaan untuk menghasilkan daya satu watt
terus-menerus selama satu detik, atau satu watt sekon (simbol: W.s).
Konversi 1 joule adalah sama dengan 107 erg.
1 joule mendekati sama dengan: 6.241506363x1018 eV
(elektron volt), 0.239 kal (kalori), 2.7778x10-7 kwh (kilowatt-hour),
2.7778x10-4 wh (watt-hour), atau 9.8692x10-3 liter-atmosfer. Berkat
penemuan-penemuannya Joule menerima Medali Emas Copley, menjadi anggota Royal
Society –sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan Inggris yang pernah dipimpin Newton
selama 25 tahun. Selain itu, Joule juga menjadi Presiden Asosiasi Kemajuan Ilmu
Pengetahuan di Inggris.
PERCOBAAN JAMES PRESCOTT JOULE
Kalor
mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
lain dengan suhu yang lebih rendah. Satuan kalor yang masih umum dipakai sampai
saat ini yaitu kalori. Satu kalori didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1°C. Terkadang satuan yang digunakan
adalah kilokalori (kkal) karena dalam jumlah yang lebih besar, di mana 1 kkal =
1.000 kalori. Satu kilokalori (1 kkal) adalah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C.
Pada
tahun 1800-an, seorang ilmuwan dari Inggris, James Prescott Joule (1818 - 1889)
melakukan sejumlah percobaan yang penting untuk menetapkan pandangan bahwa
kalor merupakan bentuk transfer energi. Percobaan ini membuktikan bahwa apabila
suatu bentuk energi diubah menjadi bentuk energi lain, maka tidak ada energi
yang musnah. Salah satu bentuk percobaan Joule ditunjukkan secara sederhana
seperti pada gambar di atas.
Inilah
percobaan Joule yang paling terkenal, yang pada dasarnya tidak akan melibatkan
arus listrik. Peralatannya terdiri atas roda jantera kuningan yang memutar air
didalam wadah tembaga. Roda jantera diputar oleh sebuah beban yang dijatuhkan.
Ketika jatuh, beban tadi memiliki energi mekanis atau gerak. Joule menjatuhkan
beban tadi berkali – kali. Mekanisme kerja alatnya adalah pada waktu jatuh,
beban memutar roda jantera dan mengaduk air. Setiap kali beban jatuh, suhu air
akan naik. Jumlah kenaikannya bergantung pada jarak beban yang dijatuhkan. Hal
ini membuktikan bahwa energi gerak beban yang dijatuhkan. Hal ini membuktikan
bahwa energi gerak beban yang dijatuhkan berubah menjadi energi panas dalam
air. Kenaikan suhu yang sama juga bisa diperoleh dengan memanaskan air di atas
kompor. Joule menentukan bahwa sejumlah kerja tertentu yang dilakukan selalu
ekivalen dengan sejumlah masukan kalor tertentu. Secara kuantitatif, kerja
4,186 joule (J) ternyata ekivalen dengan 1 kalori (kal) kalor. Nilai ini (4,186
J = 1 kal) dikenal sebagai tara kalor
mekanik.
Dari
hasil percobaannya dengan tujuan untuk menentukan kesetaraan antara kalor dan
energi, Joule menyimpulkan hubungan antara kalor dan usaha yaitu sebagai
berikut :
·
Kalor merupakan suatu
bentuk energi yang dapat berpindah dari lingkungan ke suatu sistem atau
sebaliknya karena ada perbedaan suhu antara suatu sistem dengan lingkungannya.
tanpa pengaruh dari luar, kalor akan selalu berpindah dari suhu yang lebih
tinggi ke suhu yang lebih rendah. Misalnya, perpindahan kalor saat pendinginan
sebuah mesin kendaraan.
·
Usaha juga merupakan
suatu bentuk perpindahan energi melalui gaya yang dilakukan sistem pada
lingkungan atau sebaliknya dimana titik tangkap gaya mengalami perpindahan.
Misalnya, usaha pada beban yang bergerak ke bawah.
Pada
percobaan Joule tersebut, terjadi kenaikan suhu air yang dapat disebabkan oleh
adanya aliran kalor akibat usaha yang dilakukan. Perubahan suhu air, tentu akan
menyebabkan perubahan energi kinetik partikel – partikel air dan pada akhirnya
akan mengakibatkan perubahan energi dalam air. Energi dalam didefinisikan
sebagai jumlah total energi kinetik partikel – partikel zat dalam suatu sistem.
C. THOMSON DAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI
William
Thomson lahir di Belfast, Irlandia, pada tanggal 26 Juni 1824. Dia adalah anak
ke-4 dari tujuh bersaudara, anak James Thomson, guru dan penulis buku pelajaran
matematika. William dan saudaranya yang lebih tua, James, sangat berbakat.
Keduanya masuk Universitas Glasgow pada usia 10 dan 11 tahun. Tahun 1846, saat
berusia 22 tahun, Thomson menjadi profesor dalam ilmu fisika (dulu disebut
filsafat alam) di Universitas Glasgow.
Tahun
1847, untuk pertama kalinya Thomson mendengar karya James Joule mengenai
hubungan panas dan gerak mekanis. Asas penyimpanan tenaga dalam karya Joule
kelak dikenal sebagai Hukum Termodinamika Pertama. Meskipun Joule diakui
sebagai penemu utama termodinamika, Thomsonlah yang "memantapkan
termodinamika menjadi disiplin ilmu yang resmi dan merumuskan hukumnya yang
pertama dan kedua dengan terminologi yang tepat."
Hukum
Termodinamika Pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan, tetapi bentuknya dapat diubah. Artinya, jumlah tenaga/zat di alam
semesta adalah tetap. "Hukum ini secara meyakinkan mengajarkan bahwa alam
semesta tidak menciptakan diri sendiri! Struktur alam semesta sekarang adalah
hasil konservasi, bukan inovasi sebagaimana dinyatakan oleh teori
evolusi."Tahun 1851, Thomson menerbitkan tulisan berjudul "On the Dynamical Theory of Heat",
yang mendukung teori Joule mengenai panasdan gerak. Tulisan ini merupakan
langkah penting dalam prosesperpaduan bagian fisika yang terpisah-pisah. Karya
ini juga memuat Hukum Termodinamika Kedua versi Thomson. (Tanpa diketahui
Thomson,tahun sebelumnya, ahli fisika Jerman, R.J.E. Clausius sudah mengajukan hukum
yang sama dengan Hukum Termodinamika Kedua versi Thomson.)
Hukum Kedua Termodinamika juga disebut Hukum Peluruhan
Energi. Asasuniversal yang mendasari hukum ini menunjukkan bahwa semua
sistem,jika tidak diprogram sebelumnya atau tidak diatur dengan tepat,cenderung
berubah dari keadaan teratur menjadi tidak teratur. Inimenunjukkan bahwa secara
keseluruhan, alam semesta berprosesterus-menerus menuju kondisi di mana
pengaturan semakin berkurang.Ringkasnya, hukum termodinamika menunjukkan bahwa
"jumlah tenaga dialam semesta tidak berubah, tapi tenaga yang ada
senantiasa berkurang."
Energi disipasi adalah energi yang hilang dalam suatu
sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi
lain yang tidak menjadi tujuan suatu sistem. Contohnya, energi panas yang
timbul akibat gesekan, Energi listrik yang terbuang akibat adanya hambatan pada
kawat penghantar.Energi panas pada
trafo. trafo itu dikehendaki untuk mengubah tegangan. Namun pada kenyataan
timbul panas pada trafo. Panas ini dapat dianggap energi disipasi.
Daftar Pustaka
Akbar,
Najwa. 16 Nopember 2012. Teknologi dan Perkembangannya. (Internet). (Terdapat
di : http://teknologiidanperkembangan.blogspot.com/2012/11/resume-sejarah-fisika-perkembangan-ilmu.html
). Diakses pada 04 Mei 2013.
Huda,
Tiyas. Sejarah Kimia – Hukum Kekalan Energi. (Internet). (Terdapat di : http://tiyasnnhuda.blogspot.com/2013/05/sejarah-kimia-hukum-kekekalan-energi.html).
Diakses pada 04 Mei 2013.
Violita,
Amanda. 2012. Hukum kekekalan Energi. (Makalah). Indralaya : Universitas
Sriwijya.
terimakasih ,,Tulisan yang bagus, menjelaskan penjelasan sejarah perkembangan Hukum kekelalan energi dengan baik disertai dengan sumber.
BalasHapusTrim atas Ilmunya
BalasHapusIjin Copas bro
BalasHapusterima kasih kak. izin copy :)
BalasHapus