Kamis, 18 Juli 2013

SAINS ZAMAN MESIR, BABILONIA, DAN ASSYRIA

SAINS ZAMAN MESIR, BABILONIA, DAN ASSYRIA
Tujuan :
1.      Mengetahui dan menjelaskan sains pada zaman Mesir.

2.      Mengetahui bagaimana perkembangan ilmu astronomi zaman Mesir.
  1. Mengetahui mekanika praktis pada zaman Mesir.
  2. Mengetahui apa saja seni yang terdapat pada zaman Mesir.
  3. Mengetahui sains pada zaman Babilonia dan Assyria.
  4. Mengetahui bagaimana bangsa Babilonia dan Assyria.
  5. Agar dapat mengetahui dan membedakan bagaimana perkembangan ilmu astronomi pada zaman Babilonia dan Assyria.
8.      Agar dapat mengetahui dan menjelaskan bagaimana ilmu astrologi yang berkembang pada zaman Babilonia dan Assyria.
Peta Konsep

Pembahasan :
1. Sains Zaman Mesir
Perkembangan sejarah ini dimulai dengan adanya sejarah Mesir dengan di temukannya Alkitab catatan penangkaran kaum Ibrani dan juga ditemukannya peninggalan Yosefus yang berisi tentang sejarah- sejarah Mesir yang juga dilakukan oleh Ramses II.Sekitar abad ke-15 SM, Herodotus seorang sejarawan Yunani bersama Diodorus mengumpulkan cerita- cerita tersebut dan menyelesaikan kejanggalan dari sejarah Mesir tersebut. Ditemukan pula adanya daftar nama- nama raja yang dikumpulkan oleh Alexandria, Manetho yang ditulis tidak teratur sehingga tidak dapat mengerti daftar- daftar nama dan tanggal untuk sejarah tersebut, sehingga sampai sekarang para sarjana tidak mengakui bukti sejarah tersebut. Akhirnya sumber- sumber sejarah tersebut agak dipertimbangkan karena dianggap penting dalam sarana perkembangan sejarah mesir sekitar tiga atau empat ribu tahun lalu.
Periode sejarah membawa pengaruh dari awal abad ke 19 hampir diluar abad ke 15 SM. Tapi sekarang telah membawa kejelasan sejarah sekitar pertengahan kelima millennium SM, dan membawa perubahan besar pada studi tentang hieoglif Mesir. Hieliogrif Mesir adalah sebuah sistem tulisan yang di praktikkan selama beberapa ribu tahun, tetapi tidak digunakan pada zaman Romawi yang sangat sulit untuk di pahami oleh manusia.Selama dua ribu tahun belum ada yang mampu untuk membaca tulisan tersebut secara jelas mengenai makna tulisan, para ilmuwan melihat bahwa tulisan ini bukanlah merupakan sistem nyata tetapi hanyalah sebuah sistem simbol untuk keagamaan. Kepalsuan dari pandangan para ilmuwan mengenai misteri Hieroglif akhirnya terbongkar pada awal abad ke 19 pada saat Dr Thomas Young memimpin melalui studi dari 3 bahasa yang dikenal dengan Prasasti Batu Rosetta.
Kemudia para ilmuwan muda selanjutnya menemukan simbol- simbol Mesir yang mempunyai nilai- nilai fonetik yang di perpanjang oleh Champollion  dariPerancis. Rosellini mahasiswa Italia, Lepsius dariJerman, dan Wilkinson dari Ingggris mulai melihat adanya peninggalan sejarah yang telah di budidayakan oleh De Rouge di Perancis dan Birch di Inggris, Chabas, Mariette, Maspero, Amelineau, dan De Morgan antara Prancis; Profesor Petrie dan DrBudge di Inggris, dan Brugsch Pasha dan Profesor Erman di Jerman, serta Coterie yang beberapa dari mereka ahli dibidang eksplorasi praktis, dan beberapa ahli Bahasa Mesir menulis dan menjelaskan pengetahuan mengenai sejarah Mesir dengan lebih jelas.
Mesir pada zaman pemerintahan raja pertama, Mena, yang hidup di pertengahan abad ke-5 SM menunjukkan hal- hal yang telah mereka lakukan pada masa itu dan juga interpretasi modern dari sastra lama mengenai kehidupan masyarakat khususnya tetntang budaya mereka yang sangat tinggi mengenai cara berfikir, dan pencapaian ilmiah yang juga menjadi pencarian di masa lalu. Baru- baru ini seorang arkeolog yaitu Amelineau, De Morgan, dan Petrie yang masuk pada periode predynastic dimana penduduk Sungai Nil dapat mengimplementasikan pecahan batu, membuat tembikar dengan menggunakan roda tembikar, dan mengenal mumiifikasi.Kebudayaan asli Mesiryang hidup pada periode sejarah yang tidak dapat di teliti secara akurat.Tetapi mereka memberikan sekilas langkah awal periode dinasti Mesir untuk sebuah kemajuan sejarah.
Peradaban baru dimulai dari Neolitik Mesir atau zaman batu akhir, yang digulingkan oleh adanya ras- ras yang memiliki peradaban yang lebih tinggi yang berasal dari Timur.Diduga bangsa ini menyerang dan membawa pengetahuan yang pesat megenai seni perang dan perdamaian, yang dikembangkan dan diteapkan di daerah mereka terdahulu.Pengenalan seni ini bertujuan untuk menjembatani kisah Mesir mengenai kesenjangan zaman prasejarah dan zaman sejarah yang ada selama ini.pada periode ini terjadi kegiatan intelektual prasejarah manusia yaitu alat batu api, potongan tembikar, fragmen tulang yang dibuat dalam bentuk karya seni dan dianggap sebagai arkeologi bukan sejarah.
A.    Astronomi
Mesir menyempurnakan sistem Babel astrologi dan Yunani berbentuk ke dalam bentuk modern. Astrologi seperti yang kita kenal berasal dari Babel. Ini dikembangkan dari keyakinan bahwa sejak dewa di langit diperintah nasib manusia, bintang-bintang bisa mengungkapkan kekayaan dan gagasan bahwa pergerakan dari bintang dan planet-planet mengontrol nasib manusia di bumi. Gerakan bintang-bintang dan planet-planet terutama hasil dari gerakan bumi mengelilingi matahari, yang menyebabkan: 1) matahari bergerak ke arah timur dengan latar belakang rasi bintang, 2) planet-planet dan bulan bergeser sekitar langit, dan 3 ) menyebabkan konstelasi yang berbeda untuk bangkit dari cakrawala pada waktu matahari terbenam yang berbeda sepanjang tahun.
Ilmu ilmiah murni Mesir didasarkan pada pengamatan modern piramida mereka yang secara jelas berorientai dengan prinsip astronomi. Pada awal abad ke 19 Biot seorang dari Perancis membuat studi menarik tentang ini dan 100 tahun kemudian Sir Joseph Norman Lockyer menindaklanjuti karya pengamat dari berbagai perantara yang telah memberikan banyak perhatian, sehingga tercipta karyanya di The Dawn dari Astronomi. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa kuil- kuil Mesir berorintasi yang mengacu pada titik dimana matahari naik pada titik balik matahari pada musim panas. Dan jika titik balik tersebut dianggap aneh oleh orang Mesir, itu menandakan bahwa banjir sungai Nil akan muncul dengan keteraturan gelombang yang sangat besar yang dapat mencapai wilayah Heliopolis dan emphis. Dengan adanya perubahan waktu secara terus menerus ternyata di simpulkan bahwa ini merupakan awal peradaban dinasti yang berpusat di Memphis. Dan titik balik ini ditetapkan sebagai awal dari tahun baru yang menjadi kalender alam.
Ada beberapa alasan untuk percaya bahwa pada awal periode hasil perhitungan Mesir yang membuat hanya 360 hari. Fakta bahwa tahun dibagi menjadi 12 bulan dan 30 hari dan terdapat keslaahn melalui interpolasi “bulan kecil” lima hari akhir dari kedua belas bulan dan tahun baru. Dimana 12 bulan 30 hari bertepatan persisi dengan tahun matahari dan sebagai komplektivitas kalender. 1 tahun sebenarnya dari 360 dan tidak dapat dibagi secara merata ke bulan yang nantinya akan menjadi benar- benar tidak selaras dengan musim dalam kasus Mesir, lalu diperkenalkanlah 5 hari yang dikenal orang Mesir sebagai “ 5 hari atas dan 5 hari tahun ini” yang biasa disebut hari opagomenal yang diperkenalkan pada periode awal. Karena belum ditemukan kejelasan mengenai tanggal kalender, maka Alexandria dengan ilmu pengetahuannya dan kebijaksanaanya menambahkan satu hari untuk setiap tahun ke empat dan juga mengadopsi kalender Julian yang dianggap memberikan lompatan tahun.Namun, orang Mesir kuno gagal mempelajari kalender tersebut dan kembali berpedoman pada hari yang bertepatan pada banjirnya sungai Nil. Karena orang- orang Mesir tidak mampu memahami kalender tersebut, maka mereka harus menjelaskan 3 hal, yaitu musim banjir, musim waktu benih, dan musim panen.
Awalnya musim genangan dimulai dan bertepatan dengan waktu yang sebenarnya dari genangan.Penetapan tahun baru ditetapkan dengan melihat saat matahari naik menjadi bintang anjing, Sirius.Disini terlihat bahwa dari sekitar wilayah Heliopolis, matahari pada saat titik balik matahari musim panas menempati posisis langit dekat dengan bintang anjing.Dengan adanya fenomena alam yang sangat alami, maka orang- orang Mesir menjadikan matahari sebagai dewa.
Seorang imam astronom Mesir bertengger dia kuil- kuil untuk untuk memindai timur cakrawala dengan mengacu pada beberapa bintang yang telah diamati untuk mendahului terbitnya matahari. Karena adanya goyangan aksial dimana bumi akan mengubah jelas posisi bintang tetap mengacu pada matahri, dan pengamatan para astronom menjadi pendeteksi pergeseran.
Menurut Lockyer, pengamatan astronomi dari belakang tanggal Mesir untuk periode ketika Shotis, bintang anjing tidak berada pada hubungan erat dengan matahari pada pagi hari titik balik musim panas, namun, menurut perhitungan biotmatahari terbit di Shotis solstice tercatat pada awal tahun 3285 SM, dan dapat dipastikan bahwa bintang ini terus berlanjut sepanjang abad berikutnya. Oleh karena itu Shotis datang dihubungkan dengan Isis yaitu dewa Mesir yang paling penting, dan jika Shotis mulai terlihat pertama kali di langit pagi adalah tanda awal untuk tahun baru, yang bertepatan dengan titik balik matahari, musim panas, dan awal Nil mengalir. tapi sekarang perhitungan kalender hanya diperhitungkan dari 365 hari saja, pada akhir empat tahun diperoleh dari satu hari [penuh pada tahun matahari yang sebenarnya untuk melihat matahari terbit Sothis dan bintang anjing setahun kemudian. Dengan setiap periode berikutnya, dari 4 tahun kebangkitan matahari, yang menandakan tahun baru, tetapi orang mesir masih menghitungnya dengan bertepatan dengan genangan yang akan jatuh lain hari di bilik kalender.dala, perjalanan 120 tahun satu bulan akan hilang, dan dalam 480 tahun begitu besara akan menjadi pergeseran musim yang salah, waktu yang ditetapkan berdasarkan genangan pada kalender yang terdaftar sebagai benih waktu yang juga sebagai penunjuk waktu panen. Akhirnya para pengamat menjelaskan bahwa pergeseran bumi akan mempengaruhi sirkuit lengkap kalender, sehingga setelah (4 x 365) =1460 tahun hari pertama tahun kalender akan bertepatan dengan matahari Shotis yang terbit dan juga datangnya banjir pada sungai Nil. Dengan kata lain kalender tahun Mesir dihitung dari 365 1/4 hari, masing- masing. Periode ini dihitung dengan melihat terbitnya matahari Sothis, yang juga disebut sebagai siklus Sothic.
Orang – orang mesir belum mampu membuat perhitungan kalender secara modern karena dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, berbeda dengan orang Yunani yang  mempunyai banyak imam astronom yang dapat menggambarkan bentuk bulan dan planet- planet yang terlihat dalam penjelajahan mereka terhadap langit dan mampu membagi bintang menjadi rasi bintang dan membuatnya dengan membuat gambar rasi bintang sebagai zodiak .
B.     Mekanika Praktis
Pada abad ke- 20 para ilmuwan mengatakan bahwa Mesir sudah mulai mengenal pengetahuan mekanika praktis, yang berhasil membangun piramida dengan balok- balok besar.
C.    Seni
Adapun benda-benda peninggalan mesir kuno adalah sebagai berikut:
a.  Piramid
Piramid adalah bangunan berbentuk segitiga (kerucut) yang bertingkat-tingkat. Bangunan ini gunanya sebagai tempat penyimpanan mayat yang telah dibalsem
b.  Spinx
Spinx adalah patung batu yang melukiskan seorang raja berbentuk singa dan berkepala manusia.
c.  Kuil dan Obelisk
Kuil adalah bangunan tempat pemujaan. Fungsinya selain sebagai lambang pemujaan terhadap dewa ra juga untuk mencatat kejadian-kejadian penting.
d.  Mummi
Mummi adalah mayat yang dibalsem dengan ramuan atau mayat yang diawetkan.

Sains Zaman Babilonia dan Assyria
A.    Bangsa Babilonia
            Babilonia adalah wilayah budaya kuno di pusat-selatan Mesopotamia (Sekarang Irak), dengan Babel sebagai ibukotanya. Pendiri sekaligus raja pertama dari Babilonia adalah seorang kepala suku Amorite bernama Sumuabum yang mendeklarasikan kemerdekaan Babilonia dari Negara tetangganya Kazallu pada tahun 1894 sebelum masehi. Babilonia muncul sebagai bangsa yang kuat saat Raja Hammurabi dari suku Amorite menciptakan sebuah kerajaan kecil diluar teritori wilayah Kekaisaran Akkadia. Bangsa Babilonia mengadopsi bahasa Semitik Akkadia sebagai bahasa resmi dan bahasa Sumaria sebagai bahasa yang dipakai untuk keperluan keaagamaan yang saat itu tidak lagi digunakan sebagai bahasa lisan. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peran utama dalam perkembangan kebudayaan Babilonia dan bahkan hal ini menjadikan beberapa daerah di negara tersebut menjadi pusat kebudayaan hingga ke luar daerah Babilonia sendiri pada zaman perunggu dan awal zaman besi. Babilonia sebagai Negara merdeka, sebenarnya bukan didirikan hingga menjadi terkenal oleh orang asli dari suku Amorite, sebagian besar sejarahnya Babilonia berada dibawah pemerintahan orang-orang Mesopotamia, Assyiria dan bahkan bangsa asing seperti Kassite, Elam, Het, Aram, Kasdim, Persia, Yunani dan Partia.
Babilonia pertama kali disebutkan dalam sebuah tulisan kuno dari masa pemerintahan Sargon dari Akkad yang tertanggal tahun 23 sebelum masehi. Diperkirakan sekitar seratus tahun setelah jatuhnya Kekaisaran “Ur-III” dari Sumaria di tangan bangsa Elam, suku Amorite mendapatkan kendali kekuasaan untuk hampir seluruh wilayah Mesopotamia dan merebut tahta Assyiria, Mari, Eshnunna Ur, Isin, Larsa dan kerajaan kecil lain di Mesopotamia.
Selama abad ke-3 sebelum masehi, ada banyak simbiosis pengembangan budaya antara bangsa Sumeria dan bangsa Akkadiadi seluruh Mesopotamia termasuk penggunaan dua bahasa atau bilingualism yang menyebar luas di seluruh daerah. Pengaruh Sumaria terhadap Akkadia dan sebaliknya meliputi berbagai pengkonversian dalam hal leksikal, sintaksis, morfologi dan fonologis bahasa, hal inilah yang mendasari para ahli disana untuk merujuk pada Sumaria dan Akkadia yang mereka sebut sebagai Sprachbund. Bahasa Akkadia secara bertahap menggantikan bahasa Sumaria sebagai bahasa resmi di Mesopotamia., tetapi bahasa Sumari masih digunakan untuk hal-hal tertentu seperti upacara keagamaan, sastra dan bahasa ilmiah sampai abad ke-1 masehi.
Kebudayaan Mesopotamia selama zaman perunggu hingga awal zaman besi sering disebut sebagai budaya “Assyro-Babilonia” karena kedekatan yang saling bergantung di pusat daerah politik dua bangsa tersebut. Seiring berjalannya waktu, nama Babilonia kini digantikan menjadi Sumaria.
Kelimpahan tanah liat dan kurangnya bebatuan di Babilonia menyebabkan besarnya produksi dan penggunaan bata yang terbuat dari tanah liat. Kuil-kuil di Babilonia terbuat dari struktur batu bata mentah sebagai penopangnya dan ada semacam saluran air untuk air hujan di kuil-kuil tersebut. Salah satu saluran air di Ur, terbuat dari timah. Penggunaan bata tanah liat ini menuntun ke awal perkembangan penggunaan pilaster dan kolom, dibuatnya lukisan-likisan di dinding dan juga penggunaan ubin berenamel. Dinding-dinding mulai diwarnai dengan berbagai berwarna dan kadang disepuh dengan seng atau emas serta penggunaan ubin sebagai lantainya. Pewarnaan terracotta di bagian atas kuil juga digunakan untuk pemlesterannya.
B.     Bangsa Assyria
Bangsa Assyria adalah bangsa penganut polytheisme yang berhasil menguasai seluruh daerah Mesopotamia (kecuali Mesopotamia selatan yang masih dibawah kuasa Neo-Babylonia). Bangsa Assyria menyembah dewa Assyur atau dewa matahari namun masyarakat Assyria mulai menganut agama Kristen yang berpusat di Gereja Timur karena adanya pengaruh dari Kekaisaran Roma.
Pada abad ke-7 Bangsa Arab mulai masuk Assyria. Pada masa ini Assyiria mengalami Arabisasi dan Islamisasi namun bangsa Pri-bumi Assyria yang telah menganut Kristen melakukan perlawan untuk mempertahankan etnis Mesopotamia, warisan, identitas, nama dan Mesopotamia Aram dialek sebagai bahasa ibu. Masa masuknya pengaruh Islam-Kristen ini disebut Neo-Assyria.
Raja-raja yang pernah berkuasa  di kerajaan Assryia adalah Raja Sargon II (kelanjutan Raja Sargon Akkadia), Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal. Bangsa Assyria telah menguasai ilmu Astrologi, yaitu ilmu perbintangan dan ilmu Astronomi, yaitu ilmu tengtang benda-benda angkasa. Bangsa ini juga mengenal pemagian tahun menjadi 365 1/4 hari.
Bangsa Assyria lambat laun mulai melemah karena adanya pergolakan politik, etnis dan agama antara Islam Arab dengan Kristen Roma. Hal ini diketahui oleh Neo-Babylonia atau Chaldea. Bangsa ini mulai menyerang Kerjaan Assyria. Penyerangan sampai puncaknya pada tahun 612 SM hingga membuat kerajaan ini kehilangan ibu kotanya yaitu Niniveh.
Perekonomian masyarakat Assyria bertumpu pada bidang pertanian dengan hasilnya antara lain, gandum, zaitun, buah anggur, dan sayur mayor. Pekerjaan berdagang pada masyarakatnya dianggap rendah, sehingga mereka tidak suka berdagang. Bagi orang yang meninggal tradisinya diberi pakaian lengkap dan dalam menguburkan mayat dibarengi dengan ratapan terhadap orang yang meninggal.
a.      Astronomi
Ketenaran astromon Kasdim memang yang terpenting memiliki kekaguman orang Yunani dan melalui hasil pengamatan astronomi yang dikirimkan Babilonia.“Pembagian waktu kami berasal dari Babilonia” kata Hornmel.“Untuk Babilonia kita menerima satu minggu tujuh hari, dengan nama-nama planet unutk hari-hari dalam seminggu, dan pembagian ke jam dalam bulan.”Astronom Kasdim melakukan observasi dan dicatat dalam perjalanan waktu kondisi seperti astronomi luas sebagai keteraturan fase bulan, dan hubungan periode bulan untuk osilasi lagi periodik matahari. Perbedaan utama antara kasdim dan astronom Mesir terletak pada berbagai fenomena yang diamati. Perhatian Mesir berpusat pada matahari, sedangkan Babilonia perhatiannya berpusat pada bulan.Babilonia tidak bisa mengabaikan fakta tentang tahun matahari dengan periode satu bulan tiga puluh hari, dan satu tahun terdiri dari 12 bulan atau 360 hari. Periode ini tidak bertepatan dengan tahun sebenarnya, tetapi tidak pentingnya relatif yang dianggap berasal dari tahun matahari ini dibuktikan bahwa ia di alihkan polanya satu bulan tambahan untuk menyesuaikan kalender hanya sekali dalam enam tahun. Memang akan muncul bahwa orang Babilonia dan Assyria tidak mengadopsi metode yang sama untuk menyesuaikan kalender, karena Babilonia memiliki bulan two intercular disebut Elul dan Adar, sedangkan orang Assyria hanya sebulan seperti tunggal disebut Adar kedua. Saat tahun pertama ada yang menyimpang, ditanggal Assyria beberapa penguasa Babilonia ada kasus tahun tambahan yang dianggap sebagai tahun pertama, sehingga memberikan dua perhitungan untuk masa pemerintahan raja antara lain, Salmaneser, Sanherib, Nebukadnezar. Ketidakpastian ini menunjukkan bahwa tahun matahari tidak memiliki kronologi Assyiria yang cukup makna yang sama.
Bulan Assyria dimulai pada malam ketika bulan pertama kali diamati, atau dalam kasus bulan tidak terlihat, bulan baru dimulai 30 hari setelah bulan lalu yang sebenarnya adalah 29 dan setengah hari. Mr. R. Campbell Thompson percaya bahwa “objek laporan astrologi yang berkaitan dengan munculnya bulan dan matahari adalah untuk membantu menentukan dan meramalkan panjang bulan matahari.” Ia juga percaya ada bukti yang menunjukkan bahwa bulan intercular ditambahkan pada periode kurang dari 6 tahun. Menurut Smith “bahwa 28 hari pertama setiap bulan dibagi menjadi 4 minggu tujuh hari masing-masingnya, hari ke 7, 14, 21, 28 menjadi hari Sabat dan ada larangan umum dari sistem kerja hari ini”.Disimpulakan oleh Astronom Assyria dari pengamatan 7 planet yaitu, Sin (Bulan), Samas (Matahari), Umunpawaddu (Jupiter), Dilbat (Venus), Kaimanu (Saturnus), Gudud (Merkurius), Mustabarrumutanu (Mars). 12 bulan periode menjadikan 12 zodiak pula. Dalam mengenali saat genangan dan vernal equinox, orang Assyria tidak menurunkan dari tahta bulan dari yang biasa diutamakan, untuk tahun ini diperhitungkan sebagai tidak tepat dimulai pada vernal equinox, tetapi pada bulan baru berikutnya sebelum equinox.
b.      Astrologi
Babilonia terkenal denga ilmu astrologi berupa ramamlan-ramalan. Mereka tidak mendapat pengetahuan seperti halnya orang-orang yunani namun mereka menerpakan ilmu yang mereka pelajari dari nenek moyang mereka.namu akhirnya mereka mulai tidak percaya dengan apa yang dikatakan leluhur mereka tidak sesuai lagi dengan kenyataan,sehingga mereka mulai meninggalkannya dan mencoba melakukan pebelajaran kembali.mereka menemukan hal yang mirip dengan yunani tentang danya planet yang dinamai mars,merkurius,venus dan Jupiter.mereka mengatakan bahwa jupiter adalah dewa tertinggi melihat dari gerakannya yang berbeda dengan planet lain.mereka juga mulai dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan  Aturan mereka tentang Gerhana Matahari hanyalah hipotesis lemah dan rata-rata, Mereka memiliki juga Pendapat tentang Bumi yang aneh pada diri mereka sendiri, mereka menegaskan bahwa bumi  menyerupai kapal. Dalam mempertimbangkan subjek kita telah melihat bahwa, sejauh ini ilmu murni yang dikembangkan  orang Babel dan Asyur terutama berpusat tentang subyek astrologi dan sihir. pencapaian ilmiah dari Eropa adalah hampir semata-mata akan digunakan ke Babilonia dan tidak ke Mesir, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Plato, yang terbesar dari para pemikir Yunani, pergi ke Mesir dan tidak Babilonia untuk melanjutkan studinya ketika ia ingin menembus rahasia ilmu Oriental dan filsafat. Jelas, kemudian, klasik Yunani tidak menganggap Babilonia sebagai memiliki monopoli pengetahuan ilmiahDalam tata bahasa dan aritmatika, seperti astronomi, mereka sepertinya tidak telah maju pesat, jika sama sekali, atas orang Mesir. Satu bidang di mana mereka menonjol dalam keunggulan mengejutkan adalah bidang astrologi, tetapi ini, dalam estimasi pemikiran modern, adalah negasi sangat ilmu pengetahuan. Babilonia terkesan takhayul jika di dunia Barat, dan ketika kita mempertimbangkan pengaruh amat buruk dari takhayul,maka babilonia belum bisa dikatakan maju.

Pertanyaan :
1.      Jelaskan awal mula perkembangan sains pada Zaman Mesir !
2.      Bagaimana perkembangan ilmu astronomi Zaman Mesir ?
3.      Mengapa Babilonia dan Assyria selalu di samakan, Jelaskan perbedaan yang terdapat pada keduanya!

Jawaban :
1.      Perkembangan sejarah pada zaman Mesir dimulai dengan di temukannya Alkitab catatan penangkaran kaum Ibrani dan juga ditemukannya peninggalan Yosefus yang berisi tentang sejarah- sejarah Mesir yang juga dilakukan oleh Ramses II.Sekitar abad ke-15 SM, Herodotus seorang sejarawan Yunani bersama Diodorus mengumpulkan cerita- cerita tersebut dan menyelesaikan kejanggalan dari sejarah Mesir tersebut. Ditemukan pula adanya daftar nama- nama raja yang dikumpulkan oleh Alexandria, Manetho yang ditulis tidak teratur sehingga tidak dapat mengerti daftar- daftar nama dan tanggal untuk sejarah tersebut.
2.      Untuk ilmu astronomi Mesir berorintasi dan  mengacu pada titik dimana matahari naik pada titik balik matahari pada musim panas. Dan jika titik balik tersebut dianggap aneh oleh orang Mesir, itu menandakan bahwa banjir sungai Nil akan muncul dengan keteraturan gelombang yang sangat besar yang dapat mencapai wilayah Heliopolis dan emphis. Dengan adanya perubahan waktu secara terus menerus ternyata di simpulkan bahwa ini merupakan awal peradaban dinasti yang berpusat di Memphis. Dan titik balik ini ditetapkan sebagai awal dari tahun baru yang menjadi kalender alam.
Dengan berbagai macam penelitian yang dilakukan oleh Mesir, Akhirnya para pengamat menjelaskan bahwa pergeseran bumi akan mempengaruhi sirkuit lengkap kalender, sehingga setelah (4 x 365) =1460 tahun hari pertama tahun kalender akan bertepatan dengan matahari Shotis yang terbit dan juga datangnya banjir pada sungai Nil. Dengan kata lain kalender tahun Mesir dihitung dari 365 1/4 hari, masing- masing. Periode ini dihitung dengan melihat terbitnya matahari Sothis, yang juga disebut sebagai siklus Sothic.

3.      Babilonia dan Assyria selalu bersamaan karena pada dasarnya, babilonia dan assyria itu berada pada wilayah budaya kuno Mesopotamia, hanya saja babilonia itu terletak dibagian selatan sedangkan assyria dibagian lainnya. Yang membedakan babilonia dan assyria terletak pada ilmu pengetahuan mengenaii astronominya, Babilonia membagi waktu satu minggu 7 hari, dengan nama-nama harinya yaitu nama-nama planet. Pembagian waktu ini, untuk babilonia sendiri berdasarkan dengan 2 bulan yang dimilikinya (two intercular) yaitu Elul dan Adar. Sedangkan orang-orang Assyria berdasarkan sebulan tunggal yang disebut Adar Kedua.



Daftar Pustaka

Anonim. Penemu Fisika Pada Zaman Mesir Kuno. (Internet). (Terdapat di : http://www.keajaibandunia.net/info/penemu-fisika-pada-zaman-mesir-kuno.html). [diakses pada 7 Maret 2013].
Ilmu pengetahuan zaman mesir –. (Internet). (Terdapat di : https://www.google.com/search?q=ilmu+fisika+zamn+mesir&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a). [Diakses pada 7 Maret 2013].
Physics ...Imagine of Physics......Imagine of. (Internet). (Terddapat pdi : http://akudanfisikaku.blogspot.com/2012/10/sains-zaman-mesirbabilonia-asiria.html). [Daiakses pada 7 Maret 2013].
Astronomia babilonese – Wikipedia. (Internet). (Terdapat di : http://it.wikipedia.org/wiki/Astronomia_babilonese).[Diakses pada 7 Maret 2013].
Seni Pada Zaman Mesir Kuno. (Internet) (Tedapat di : http://www.keajaibandunia.net/info/seni-pada-zaman-mesir-kuno.html). [diakses pada 7 Maret 21013]
Babylonian astrology - Wikipedia, the free encyclopedia. (Internet). (Terdapat di : http://en.wikipedia.org/wiki/Babylonian_astrology). [Diakses pada 7 Maret 2013]
StarTeach Astronomy Education. (Interent). (Terdapat di : http://www.starteachastronomy.com/mesopotamian.html). [Diakses pada 7 maret 2013]
Bumbata. Sejarah Astrologi: Dari Babilonia, Cina Kuno, hingga Hindu | Bumbata. (Internet). (Terdapat di : http://bumbata.co/22593/sejarah-astrologi-dari-babilonia-cina-kuno-hingga-hindu/). [Diakses pada 7Maret 2013]
Assyria - Studi Kamus - Alkitab SABDA. (Internet) (terdapat di : http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Assyria). [Diakases pada 7 Maret 2013].


2 komentar: