PERKEMBANGAN ILMU FISIKA DI
ZAMAN PRASEJARAH
Tujuan :
1. Memahami sejarah perkembangan ilmu fisika di Zaman
Prasejarah.
2.
Memahami
sejarah ilmu perkembangan fisika menurut Richtmeyer.
3.
Mengetahui periode pertama pekembangan ilmu fisika
menurut Ricthmeyer.
4.
Mengetahui periode kedua pekembangan ilmu fisika
menurut Ricthmeyer.
5.
Mengetahui periode ketiga pekembangan ilmu fisika
menurut Ricthmeyer
6.
Mengetahui periode keempat pekembangan ilmu fisika
menurut Ricthmeyer.
7.
Memahami
sejarah perkembangan ilmu fisika menurut Boer Jacob.
8.
Mengetahui
periode 1 perkembangan fisika menurut Boer Jacob.
9.
Mengetahui
periode 2 perkembangan fisika menurut Boer Jacob.
10. Mengetahui periode 3 perkembangan fisika menurut Boer
Jacob.
11. Mengetahui periode 4 perkembangan fisika menurut Boer
Jacob.
12. Mengetahui periode 5 perkembangan fisika menurut Boer
Jacob.
13. Memahami perkembangan ilmu penegtahuan Zaman Batu Tua.
14. Memahami perkembangan ilmu pengetahuan Zaman Batu muda.
15. Memahami perkembangan ilmu pengetahuan Zaman Logam.
Pembahasan:
Prasejarah
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah
yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta,
namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di
muka bumi dimana manusia mulai hidup. Batas antara zaman prasejarah dengan
zaman sejarah adalah mulai adanya
tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman
sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya
tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk
setiap bangsa di dunia tidak sama, tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Semakin berkembangnya zaman, semakin maju juga pemikiran
manusianya. Dan pemikiran tersebut menyebabkan perbedaan peradaban suatu bangsa
dan mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk pula
ilmu fisika.
I.
Sejarah
Perkembangan Ilmu Fisika
Menurut Richtmeyer (1955), sejarah perkembangan ilmu fisika
dibagi dalam empat periode yaitu:
·
Periode Pertama,
Dimulai
dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik.
Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis.
Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :
ü 2400000
SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun
= 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang.
ü 600
SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan
matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda
langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik
Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari
atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan
tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika
Matematika berlanjut sampai sekarang.
ü 530
M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di
Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang
Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk
astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja
astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak
bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan
berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
ü 1450
M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik
penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis
·
Periode Kedua
Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua
ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal
sebagai pencetus metoda saintifik dalam penelitian.
Hasil-hasil yang didapatkan antara lain:
ü Newton:
meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan
hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.
ü Dalam
Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori
Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut,
Persamaan Lagrange.
ü Dalam
Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
ü Dalam
Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop,
pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan
Hukum Coulomb.
·
Periode Ketiga
Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini
diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal
dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat
terutama dalam mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika
Panas, Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.
· Periode
Keempat
Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19
ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik.
Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang
sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang
lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang
sangat tinggi (relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat
kecil (teori kuantum).
Periode Sejarah Fisika menurut Boer
Jacob (1968) perkembangan sejarah fisika dibagi ke dalam 5 (lima) periode
yaitu:
Periode
1 (Antara zaman purbakala s.d. 1500) Belum
adanya eksperimen yang sistematis dan kebebasan dalam mengadakan percobaan.
i.
Hasil
perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika tidak memuaskan.
ii.
Sifatnya
spekulasi dan metafisik (sulap dan gaib).
iii.
Eksperimen
tidak sistematis dan jauh dari ketelitian.
Periode 2 ( Sekitar 1550 – 1800)
Perkembangan Fisika
berdasarkan Metode Eksperimen yang dapat dipertanggungjawabkan, diakui, dan
diterima sebagai persoalan yang ilmiah.
Pertumbuhan
penyelidikan berkembang pesat sekali dengan percobaan yang dipelopori oleh Galileo
(1564-1642).
Prinsip yang
berkembang : ”Ilmu dapat dikembangkan dan dimajukan sesuai dengan teorinya yang
berdasarkan eksperimen; diterima atau ditolak apabila teori sesuai atau berlawanan
dengan
eksperimen
yang diperlukan untuk
menguji teori tersebut”.
Periode
3 (Periode singkat, 1800 – 1890) Berkembangnya
Fisika Klasik yang meletakkan dasar fisika kuantum.
·
Kemajuan pesat dari
pertumbuhan dan perkembangan fisika klasik yang meletakkan dasar fisika kuantum.
·
Periode ini singkat,
tapi kemajuannya pesat, hampir semua fisikawan percaya semua hukum fisika telah
ditemukan dan selesai, sehingga penelitian dialihkan untuk memperbaiki
validitas alat ukur dan perbaikan metode pengukurannya.
·
Beberapa
fenomena dapat dicatat antara lain:
1.
Eksperimen
Count Rumford dan Joule yang memberi dasar teori kinetik panas yang dikenal
sekarang
2.
Pengamatan
dan percobaan
Young telah membuktikan interferensi dua berkas cahaya, yang mengukuhkan teori
gelombang Huygens dari teori Corpuscular Newton
3.
Hasil
Riset Faraday yang memberikan dasar kebenaran teori elektromagnetik maxwell.
Banyak teknologi hasil fisika dipakai dalam
kegiatan industry.
Periode
4 (Tahun 1887 s.d. 1925) Adanya fenomena
mikroskopis (elektron dll). Teori Klasik semi moderen, Teori Kuantum masih
terkait fisika klasik (the old quantum mechanics).
·
Dimulai
tahun 1887 dengan ditemukannya efek fotolistrik.
·
Sepuluh
tahun kemudian ditemukan berturut- turut:
Sinar-X (1895), Radioaktivitas (1896),
dan elektron (1900).
·
Teori
kuantum yang timbul masih dihubungkan dengan teori klasik semi modern,
perkembangannya kurang pesat (the old quantum mechanics).
·
Adanya
fenomena mikroskopis, yaitu fenomena yang tidak dapat dilihat langsung, seperti
elektron dan neutron dimana fisika klasik tak dapat
menerangkan fenomena
tersebut sehingga dicari ilmu dan model-model baru lagi.
Periode
5 (Tahun 1925 s.d. sekarang) Fenomena
mikroskopis revolusioner, dibuat teori baru yang tidak terkait Fisika Klasik (The
new quantum mechanics).
·
Diitemukan prinsip
mekanika matriks (Heisenbergh), Mekanika Gelombang (Schrodinger), dan Mekanika
gabungan keduanya yang lebih umum (Dirac-Tomonaga).
·
Mekanika
kuantum yang dikemukakan Dirac dinamakan
simbolic method, sifatnya sangat abstrak dan sukar dimengerti, dikenal
dengan nama Relativistic quantum mechanics.
Periodisasi Perkembangan
Ilmu pengetahuan
Perkembangan
pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani.
Periodesasi ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman
kontemporer. Berikut ini merupakan periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan
sejak zaman pra-Yunani kuno sampai dengan zaman kontemporer.
Sejarah dapat
dilihat dari segi kronologis dan geografis. Untuk itu, sejarah ilmu dapat
dilihat melalui kurun waktu di mana sejarah itu terjadi. Dalam setiap periode
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas atau karakteristik
tertentu, dan pada dasarnya merupakan sejarah pikiran umat manusia yang
terlepas dari asal usul kebangsaan maupun asal mula negara. Oleh karena itu
untuk membahas lintasan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan digunakan urutan
waktu dari satu zaman yang terdahulu ke zaman berikutnya.
Pembahasan tentang sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan ke dalam tujuh kategori, yaitu perkembangan ilmu pada:
1.
Zaman
Pra-Yunani Kuno
2.
Zaman
Yunani Kuno
3.
Zaman
Romawi
4.
Zaman
Pertengahan
5.
Zaman
Renaisance
6.
Zaman
Modern, dan
7.
Zaman
Kontemporer
Perkembangan Ilmu dalam Zaman Pra-Yunani Kuno
Perkembangan ilmu pada zaman ini secara umum terbagi menjadi tiga
fase, yaitu:
1.
Zaman Batu
Tua
2.
Zaman Batu
Muda, dan
3.
Zaman
Logam.
Zaman Batu Tua (4 juta tahun s.M sampai 20.000/10.000
s.M),dengan tokohnya adalah manusia
purba, perkembangan ilmu dicirikan dengan penggunaan alat-alat sederhana yang
dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam
kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem
“trial and error” (mencoba-coba dan salah) yang kemudian berkembang menjadi
“know how”.
Zaman Batu Muda (abad 100 – abad 20 s.M), dengan tokohnya adalah kerajaan-kerajaan Mesir, Babylon,
Sumeria, Niniveh, India, dan Cina, telah berkembang kemampuan-kemampuan yang
sangat siginifikan, seperti kemampuan menulis (dinyatakan dengan gambar dan
simbol atau lambang-lambang), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku
kata tertentu), dan kemampuan berhitung. Dalam zaman ini juga berkembang
perbintangan, matematika, perdagangan, dan hukum.
Zaman Logam (abad 20 s.M - abad 6 s.M), dengan tokohnya kerajaan Mesir, juga kerajaan Cina dan Sumeria,
berkembang pemakaian logam, terutama besi dan perunggu sebagai bahan peralatan
sehari-hari, baik sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan
perang dan patung. Contohnya adalah karya-karya, seperti patung istri raja
Firaun (Neferitti ) dari Mesir; penggunaan alat-alat dari besi sekitar abad 15
s.M di Sumeria (Irak), penggunaan peralatan perang dari perunggu di Cina pada
masa Dinasti Shang (abad 15 s.M), dan penggunaan besi untuk peralatan perang
pada masa Dinasti Chin (abad 5 s.M).
Pertanyaan :
1. Bagaimana perkembangan pada Zaman
Prasejarah menurut Richtmeyer, Jelaskan!
2. Bagaimana perkembangan pada Zaman
Prasejarah menurut Boer Jacob, Jelaskan!
3. Jelaskan perkembangan ilmu pengetahuan
pada Zaman Batu Tua?
4. Ilmu pengetahuan apa saja yang berkembang
pada Zaman Batu Muda, Jelaskan!
5. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan
pada Zaman Logam?
Jawaban :
1.
Menurut Richtmeyer
(1955), sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat periode.
Menurutnya, Zaman Prasejarah merupakan periode awal yang berlangsung sampai
tahun 1550-an. Dalam periode
ini belum ada penelitian yang sisitematis. Hanya saja terdapat beberapa
penemuan seperti,
2.
Menurut
Boer Jacob
(1968) perkembangan sejarah fisika dibagi ke
dalam 5 (lima) periode.
Menurutnya, Zaman Prasejarah berada pada periode pertama yang berkisar antara
zaman purbakala sampai dnegan 1500. Dia mengatakan bahwa belum ada eksperimen
yang sistematis dan kebebasan dalam mengadakan percobaan. Dan beberapa hasil
yang disimpulkannya yaitu,
a.
Hasil
perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika tidak memuaskan.
b.
Sifatnya
spekulasi dan metafisik (sulap dan gaib).
c.
Eksperimen
tidak sistematis dan jauh dari ketelitian.
3.
Pada Zaman Batu Tua yang berkisar antara 4 juta tahun S.M sampai
20.000/10.000 SM, dengan tokohnya adalah
manusia purba, perkembangan ilmu dicirikan dengan penggunaan alat-alat
sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak,
dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan
sistem “trial and error” (mencoba-coba dan salah) yang kemudian berkembang
menjadi “know how”.
4.
Pada Zaman Batu Muda antara
abad 100 – abad 20 s.M, dengan tokohnya
adalah kerajaan-kerajaan Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India, dan Cina,
telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat siginifikan, seperti kemampuan
menulis (dinyatakan dengan gambar dan simbol atau lambang-lambang), kemampuan
membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan berhitung.
Dalam zaman ini juga berkembang perbintangan, matematika, perdagangan, dan
hukum.
5.
Pada Zaman
Logam antara abad 20 s.M - abad 6 s.M, dengan
tokohnya kerajaan Mesir, juga kerajaan Cina dan Sumeria, berkembang pemakaian
logam, terutama besi dan perunggu sebagai bahan peralatan sehari-hari, baik
sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang dan patung.
Contohnya adalah karya-karya, seperti patung istri raja Firaun (Neferitti )
dari Mesir; penggunaan alat-alat dari besi sekitar abad 15 s.M di Sumeria
(Irak), penggunaan peralatan perang dari perunggu di Cina pada masa Dinasti
Shang (abad 15 s.M), dan penggunaan besi untuk peralatan perang pada masa
Dinasti Chin (abad 5 s.M).
Daftar
Pustaka
Annonim. Periodisasi Sejarah Fisika Menurut Richtmyer dkk (1955) (Internet).
(Terdapat di: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=periodisasi+sejarah+fisika+menurut+richtmyer&source=web&cd=3&ved=0CCwQFjAC&url=http%3A%2F%2Fasep-sutiadi.staf.upi.edu%2Ffiles%2F2011%2F04%2F06-Periodisasi-menurut-Richtmyer-dkk-1955.ppt&ei=vvxlT_uqO8zirAfx_uy8Bw&usg=AFQjCNH8mXwwLyR05qVoj3ry1L8TLi5g6w). [Diakses Tanggal: 1 Maret 2013].
Asep Sutiadi. Perkenalan Mata Kuliah Sejarah
Fisika. (Internet). (Terdapat di : http://asep-sutiadi.staf.upi.edu/2011/04/05/perkenalan-mata-kuliah-sejarah-fisika/). [Diakses pada tanggal 1 Maret 2013]
Bata, Sandra, dkk. 2011. Sejarah
Perkembangan Ilmu (Internet). (Terdapat di: http://aranthasclub.blogspot.com/2011/04/sejarah-perkembangan-ilmu.html). [Diakses Tanggal: 1 Maret 2012].
Adin, Jamaludin. 2011. Makalah
Sejarah Perkembangan Ilmu (Internet). (Terdapat di: http://jamaludinassalam.wordpress.com/2011/03/30/makalah-sejarah-perkembangan-ilmu/). [Diakses Tanggal: 1 Maret 2013].
Retnowati, Dian. Sejarah
Perkembangan Fisika (Internet). (Terdapat di: http://blog.uad.ac.id/dianretnowati/2012/01/02/sejarah-perkembangan-fisika/). [Diakses Tanggal: 1 Maret 2013].
Gea, O'ozisokhi. 2011. Sejarah
Perkembangan Ilmu Fisika (Internet). (Terdapat di: http://oozisokhigea.blogspot.com/2011/03/sejarah-perkembangan-ilmu-fisika.html). [Diakses Tanggal: 1 Maret 2013].
trimakasih sangat membantu
BalasHapusAlhamdulillah, Iyaa sama-sama 😊😊
Hapus