NEWTON,
KOMPOSISI CAHAYA, DAN GRAVITASI
Tujuan :
1.
Untuk Mengetahui dan menjelaskan biografi Isaac Newton.
2.
Untuk Mengetahui daftar karya Newton.
3.
Untuk Menjelaskan mengenai komposisi cahaya.
4.
Untuk memahami cahaya menurut Abu Ali Hasab Ibn Al-Haithan.
5.
Untuk Menjelaskan mengenai cahaya menurut Abu Ali Hasab Ibn Al-Haithan.
6.
Untuk menerangkan mengenai cahaya menurut Chrisiaan Huygens.
7.
Untuk Menjabarkan mengenai optik.
8.
Untuk Mengenal teleskop yang diciptakan oleh Newton.
9.
Untuk Menjelaskan mengenai teori korpuskular tentang cahaya.
10. Untuk Mengetahui pengertian gravitasi.
11. Untuk Mendeskripsikan sejarah
gravitasi.
12. Untuk Mengetahui dan memahami Hukum Gerak Newton.
13. Untuk Menjelaskan mengenai Hukum Newton I.
14. Untuk Menerangkan Hukum Newton II.
15. Untuk Memahami Hukum Newton III.
16. Untuk Mengenal Hukum Gravitasi
Newton.
Pertanyaan :
1.
Jelaskan biografi dari Isaac Newton!
2.
Sebutkan daftar karya Isaac Newton!
3.
Jelaskan mengenai komposisi cahaya!
4.
Terangkanlah bagaimana cahaya menurut Abu Ali Hasab Ibn Al-Haithan!
5.
Ceritakan mengenai cahaya menurut Abu Ali Hasab Ibn Al-Haithan!
6.
Jelaskan mengenai cahaya menurut Chrisiaan Huygens!
7.
Jabarkanlah mengenai
optic!
8.
Bagaimana penjelasan teleskop yang di temukan oleh Newton?
9.
Jelaskan mengenai teori korpuskular tentang cahaya?
10. Apa pengertian gravitasi, Jelaskan!
11. Deskripsikan mengenai sejarah gravitasi!
12. Jelaskan mengenai Hukum Gerak Newton!
13. Jelaskan mengenai Hukum Newton I!
14. Terangkan Hukum Newton II!
15. Sebutkan Hukum Newton III!
16. Apa yang dimaksud dengan Hukum
Gravitasi Newton, Jelaskan!
Peta Konsep :
Pembahasan :
A. Isaac
Newton.
Isaac
Newton adalah ahli fisika, matematika, astronomi, kimia, dan ahli filsafat yang
berasal dari Inggris. Newton lahir pada
4 Januari 1643 di Wolllstrope, Lincolnshire.
Ayahnya adalah seorang petani dan meninggal tiga bulan sebelum Newton
lahir. Dua tahun kemudian ibunya menikah lagi dan meninggalkan
Newton bersama neneknya.
Newton
adalah anak yang pintar. Awalnya Newton
bersekolah di sekolah desa , namun kemudian ia pindah ke sekolah yang lebih
baik di Grantham dimana disana ia menjadi murid dengan peringkat atas. Sejak usia 12 hingga 17 tahun dia mengenyam pendididkan di sekolah
The Kings School yang terletak di Gratham.
Keluarganya sempat mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar
dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan
barunya dan pada akhirnya setelah meyakinkan keluarganya dan ibunya dengan
bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun
dengan nilai yang memuaskan.
Pada
tahun 1661 Newton melanjutkan pendidikannya ke Cambridge University. Namun pada bulan Oktober 1665, sebuah
epidemic wabah universitas dipaksa untuk menutup dan Newton kembali ke
Woolsthrope.
Pada
tahun 1670 sampai 1672, Newton memberikan pelajaran tentang optic. Pada tahun 1687 dengan
bantuan temannya Edmond Halley, newton menerbitkan karya tunggal terbesarnya,
“Philosophiae Naturalis Principia Mathematical” (Prinsip Matematika Filsafat
Alam). Karyanya ini menjelaskan tentang
hukum gravitasi dan tiga asas pergerakan, yang mengubah pandangan orang
terhadap hukum fisika alam selama tiga abad kedepan dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan
modern.
Newton meninggal pada 31 Maret 1727 dan dimakamkan
di Westminster Abbey. Berikut ini daftar
karya Newton:
1. Method
of Fluxion (1671)
2. De
Motu Corporum (1684)
3. Philosophiae
Naturalis Principa Mathematica (1687)
4. Opticks
(1704)
5. Reports
as Master of the Mint (1701-1725)
6. Arithmetica
Universalis (1707)
7. An
Historical Account of Two Notable Coruptions of Scripture (1754)
B. Komposisi
Cahaya
Cahaya
: Gelombang atau Partikel ?
Cahaya termasuk unsr
fisik yang penting. Upaya untuk memahami
cahay tidak hanya dimulai dari abad ke 19.
Orang Yunani kuno percaya bahwa mata manusia memancarkan seberkas sinar
sewaktu melihat.
Ilmuwan
Abu Ali Hasab Ibn Al-Haithan (965-sekitar 1040) menyatakan bahwa setiap titik
pada daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah,
namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata secara tegak lurus
yang dapat dilihat. Sedangkan cahaya
lain yang mengenai mata tidak secara tegak lurus tidak dapat dilihat.
Huygens
dalam bukunya Traite de la Lumiere (telaah cahaya) yang terbit pada tahun 1690
membayangkan cahaya seperti gelombang.
Inilah pernyataan tentang cahya yang pertama. Hipotesa gelombang ini hanya bertujuan untuk
mencati penjelasan geometris tabiat cahaya (miisalnya memantul dan
membias). Gelombang yang dibayangkan
Huygens adalah gelombang longitudinal bukan gelombang transversal. Selain itu, gelombang Huygens tidak periodic,
Huygens sengaja membuatnya demikian untuk menghindari gangguan diantara dua
sinar yang menyilang. Gagasan ini
disusun tanpa data hasil eksperimen sama sekali. Walaupun demikian Huygens telah menggalang
kubu yang cukup berpengaruh dalam perdebatan tentang cahaya.
Descatres
mengangkat kembali gagasan Huygens di Perancis.
Ia membayangkan chaya sebagai getaran dalam eter. Descartes tidak banyak menguji dugaannya dan
ia tidak tahu perbedaan antara fakta dan dugaan kontras dengan Newton yang
dapat membedakan keduanya dengan jernih.
Cahaya
pertama kali dibahas secara rinci oleh Newton.
Pendirian Newton yang oleh pengikutnya ditafsirkan sebagai teori
partikel, kemudian menjadi dogma selama seabad lamanya. Pengertian partikel nantinya diserang oleh
teori gelombang Young dan Fresnel pada awal abad ke-19.
Optik
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika.Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna,serta lensa dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika.Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna,serta lensa dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.
Dia
juga menunjukkan bahwa cahaya berwarna tidak mengubah sifat-sifatnya dengan
memisahkan berkas berwarna dan menyorotkannya ke berbagai objek. Newton
mencatat bahwa tidak peduli apakah berkas cahaya tersebut dipantulkan,
dihamburkan atau ditransmisikan, warna berkas cahaya tidak berubah. Dengan
demikian dia mengamati bahwa warna adalah interaksi objek dengan cahaya yang sudah
berwarna, dan objek tidak menciptakan warna itu sendiri. Ini dikenal sebagai
teori warna Newton.
Dari
usahanya ini dia menyimpulkan bahwa lensa teleskop refraksi akan mengalami
gangguan akibat dispersi cahaya menjadi berbagai warna (aberasi kromatik).
Sebagai bukti konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin sebagai
objektif untuk mengakali masalah tersebut. . Pengerjaan rancangan ini, teleskop
refleksi fungsional pertama yang dikenal, yang sekarang disebut sebagai
teleskop Newton melibatkan pemecahan masalah bagaimana menemukan bahan cermin
yang cocok serta teknik pembentukannya. Newton menggosok cerminny sendiri dari
komposisi khusus logam spekulum yang sangat reflektif, menggunakan cincin
Newton untuk menilai mutu optika teleskopnya. Pada akhir 1668 dia berhasil
memproduksi teleskop pantul pertamanya. Pada tahun 1671 Royal Society meminta
demonstrasi teleskop pantulnya. Minat mereka mendorongnya untuk
menerbitkan catatannya, On Colour (Tentang Warna), yang kemudian
dikembangkannya menjadi Opticks.
Ketika
Robert Hooke mengkritik beberapa gagasan Newton, dia begitu tersinggung
sehingga dia menarik diri dari depan publik. Newton dan Hooke berkomunikasi
singkat pada tahun 1679-1680, ketika Hooke, yang ditunjuk untuk mengelola
korespondensi Royal Society, menulis surat yang dimaksudkan untuk memperoleh
sumbangan dari Newton untuk penerbitan Royal Society, yang mendorong Newton
untuk menyelesaikan bukti bahwa orbit elips planet merupakan hasil dari gaya
sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari (lihat
hukum gravitasi Newton) dan De motu corporum in gyrum). Namun hubungan kedua
ilmuwan tersebut umumnya tetap buruk sampai saat kematianHooke.
Newton
berargumen bahwa cahaya terdiri dari partikel atau corpuscles, yang direfraksikan
dengan percepatan ke dalam medium yang lebih rapat. Dia condong kepada teori
gelombang seperti suara untuk menerangkan pola berulang pemantulan dan
transmisi oleh film tipis (Opticks Bk.II, Props. 12), tapi masih mempertahankan
teori 'fits' yang menentukan apakah corpuscles dipantulkan atau diteruskan.
Para fisikawan kemudian lebih menyukai teori gelombang murni untuk cahaya untu
menjelaskan pola interferensi, dan fenomena umum difraksi. Mekanika kuantum,
foton, dan dualisme gelombang-partikel dewasa ini hanya memiliki kemiripan
sedikit saja dengan pemahaman Newton terhadap cahaya.
Pada
tahun 1704 Newton menerbitkan Opticks, yang menguraikan secara terperinci teori
korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap cahaya terbuat partikel-partikel
(corpuscles) yang sangat halus, bahwa materi biasa terdiri dari partikel yang
lebih kasar, dan berspekulasi bahwa melalui sejenis transmutasi alkimia
"mungkinkah benda kasar dan cahaya dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk yang lain, ... dan mungkinkah benda-benda menerima aktivitasnya dari
partikel cahaya yang memasuki komposisinya?" ("Are not gross Bodies
and Light convertible into one another, ...and may not Bodies receive much of
their Activity from the Particles of Light which enter their Composition?"
( Newton juga membangun bentuk primitif generator elektrostatik gesek,
menggunakan bulatan gelas (Optics, 8th Query).
Di
dalam artikel berjudul "Newton, prisms and the 'opticks' of tunable lasers
diindikasikan bahwa Newton dalam bukunya Opticks adalah yang pertama kali
menunjukkan diagram penggunaan prisma sebagai pengekspansi berkas cahaya. Dalam
buku yang sama dia memerikan, lewat diagram, penggunaan susunan prisma
berganda. Sekitar 278 tahun setelah diskusi oleh Newton, pengekspansi prisma
berganda menjadi pokok dari pengembangan laser tertalakan lebargaris sempit.
Penggunaan prisma pengekspansi berkas ini berakibat terhadap pengembangan teori
dispersi prisma berganda.
C.
Gravitasi
a.
Sejarah
Gravitasi
Aristoteles percaya kalau benda yang
lebih berat akan jatuh lebih cepat dari yang lebih ringan. Ini tentu anggapan yang masuk akal bila
memegang sebuah bulu di satu tangan dan batu di tangan lainnya dan menjatuhkan
secara serentak dari satu ketinggian, maka batu akan menimpa jari-jari kaki
terlebih dahulu. Ini tentu saja karena
hambatan udara, namun bagi Aristoteles itu jelas kalau benda berat jatuh lebih
cepat.
Karya modern pada teori gravitasi
dimulai dengan karya Galileo Galilei di akhir abad ke 16 dan awal abad ke
17. Dalam percobaan terkenalnya ia menjatuhkan
bola-bola dari menara pisa, dan kemudian dengan pengukuran yang teliti pada
bola yang turun pada sudut tertentu, Galileo menunjukkan kalau gravitasi
mempercepat semua benda pada tingkat yang sama.
Ini adalah kemajuan besar dibandingkan keyakina Aristoteles kalau benda
berat jatuh lebih cepat. Galileo dengan
benar mengatakan bahwa hambatan udara adalah alasan mengapa benda yang ringan
jatuh lebih lambat dalam sebuah atmosfer.
Karya Galileo memacu perumusan teori gravitasi Newton.
Banyak kisah yang menceritakan bahwa
Newton mendapatkan rumus tentang teori gravitasi dari sebuah apel yang jatuh
dari pohon. Dikisahkan bahwa suatu hari
Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu sebuah apel jatuh dari
pohon tersebut. Dengan mengamati apel
yang jatuh, Newton mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik
apel tersebut jatuh ke bawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan
nama gravitasi.
b.
Hukum Gerak
Newton
Isaac Newton menyadari bahwa
matematika adalah cara untuk menjelaskan hukum-hukum alam seperti gravitasi,
dan membuat beberapa rumus untuk menghitung “pergerakan benda” dan “gravitasi
bumi”. Gravitai adalah kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh
ke bawah. Dengan tiga prinsip dari dasar hukum pergerakan, Newton dapat
menjelaskan dan memebuktikan bahwa planet beredar mengelilingi matahari da;am
orbit yang berbentuk oval dan tidak bulat penuh. Kemudian Newton menggunakan
tiga prinsip dasar pergerakan yang sekarang ini dikenal sebagai Hukum Newton untuk
menjelaskan bagimana benda bergerak.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum
fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan
antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum
ini telah dituliskan dengan pembahasan yang berbeda-beda setelah hampir 3 abad,
dan dapat di rangkum sebagai berikut:
1. Hukum pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang
konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol,
maka pusat massa dari suatu beda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan
konstan (tidak mengalami percepatan).
2. Hukum kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya
resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah
gaya, dding lurus dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding
terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bias juga diartikan resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linier benda tersebut
terhadap waktu.
3. Hukum
ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua
benda memiliki besar yang sama, dengan arha terbalik, dan segaris. Artinya jika
ada beda A yag member gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan member
gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya
berbeda. Hukum ini juga terkanal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut
sebgai aksi dan –F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama
dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica, dan pertama kali
diterbitkan pada 5 Juli 1687. Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan
meneliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem. Contohnya dalam
jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan
antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum ia dapat menjelaskan hukum
pergerakan planet milik Kepler.
c.
Hukum
Gravitasi Newton
Kita sudah tahu bahwa hukum Newton
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu hukum Newton I, II, III. Untuk hukum Newton I digunakan untuk kasus
benda diam atau bergerak lurus beraturan, hukum Newton II digunakan untuk kasus
benda bergerak dengan percepatan tetap, hukum Newton III( F aksi=-F reaksi).
Disamping menemukan ketiga hukum
tentang gerak, Newton juga menyelidiki gerakan benda-benda angkasa, yaitu
planet dan bulan, ia mengetahui dari hukum pertamanya bahwa harus ada gaya yang
bekerja pada bulan, sehingga bulan tetap pada orbit lingkarannya mengitari
bumi. Jika gaya ini tidak ada, maka tentulah bulan akan bergerak pada lintasan
garis lurus.
Pada saat ini juga Newton berpikir
tentang persoalan gaya tarik yang tampaknya tidak berhubungan dengan permukaan
bumi akan selalu jatuh bebas ke permukaan bumi (tanah). Hal ini tentu saja
disebabkan pada benda itu bekrja sebuah gaya tarik, yang disebut gaya
gravitasi. Jika pada suatu benda bekrja gaya, maka tentu saja gaya itu
disebabkan oleh benda lainnya (hukum Newton III). Oleh sebab itu setiap benda
yang dilepas selalu jatuh bebas ke permukaan bumi, maka Newton menyimpulkan
bahwa pusat bumi lah yang mengerjakan gaya pada benda itu, yang yang arahnya
selalu menuju pusat bumi.
Menurut cerita, ketika Newton sedang
duduk santai di taman rumahnya dan memperhatikan sebuah apel yang jartuh dari
pucuk pohon, dan bahkan pada puncak gunung, maka gaya gravitasi bumi tentulah
dapat bekerja pada bulan. Berdasarkan ide gravitasi bumi inilah Newton dengan
bantuan dan dorongan sahabatnya Robert Hooke, menyusun hukum gravitasi umumnya
yang sangat terkenal.
Dalam perkerjaannya, Newton
membandingkan antara besar gaya gravitasi bumi yang menarik bulan dan menarik
benda-benda pada permukaan bumi. Percepatan gravitasi yang dialami setiap benda
di permukaan bumi adalah 9,8 m/s2. Jarak bulan dari pusat bumi atau
jari-jari orbit bulan = 3,84x108 m, dan jarak permukaan bumi dari
pusat bumi atau jari-jari bumi = 6,4x106 m. ini berarti jarak bulan
dari pusat bumi adalah 60 x jarak permukaan bumi dari pusat bumi. Akhirnya
Newton menyimpukan bahwa besarnya gravitrasi bumi pada suatu benda F, berkurang
dengan kuadrat jaraknya r, dari pusat bumi.
Newton menyadari bahwa gaya
gravitasi tidak hanya tergantung pada jarak, tetapi juga tergantung pada masa
benda. Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika bumi mengerjakan gaya gravitasi
pada suatu benda (misalnya bulan), maka benda itu akan mengerjakan gaya pada
bumi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Newton terus berlanjut dalam
menganalisis gravitasi. Dia meneliti data-data yang telah dikumpulkan tentang
orbit-orbit planet mengelilingi matahari. Dari kumpulan data ini dia
mendapatkan bahwa gaya gravitasi yang dikerjakan matahari pada planet yang
menjga planet tetap pada orbitnya mengitari matahari ternyata juga berkurang
secara kuadrat terbalik terhadap jarak planet-planet itu dari matahari. Oleh karena kesebandingan kuadrat terbalik
ini, maka Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi matahari pada planetlah yang
menjaga planet-planet tersebut tetap pada orbitnya mengitari matahari. Selanjutnya Newton mengajukan hukum gravitasi
umum Newton yang berbunyi : Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya
tarik menarik yang besarnay berbanding lurus dengan massa masing-masing benda
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Besarnya gaya gravitasi dapat
ditulis dengan persamaan matematis:
F12=F21=F= G.m1.m2/r2
Dengan F12=F21=F=
besar gaya tarik-menarik antara kedua benda (N), G= ketetapan umum gravitasi, m1=
massa benda 1 (kg), m2= massa benda 2 (kg), r= jarak antara kedua
benda (m).
Newton juga memodifikasi hukum gerak
planet Keppler ketiga dengan teori gravitasinya, sehingga hukum ketiga menjadi:
(m1+m2)P2
= 3 (d1+d2) = 3R
Hasil modifikasi ini ternyata lebih
benar.
Teknologi
dan Perkembangan nya.
Daftar
Pustaka
Samara, Kevin. 6 Maret 2012. Isaac Newton –Penemu Gaya Gravitasi. (Internet). (Terdapat
di : http://tokoh2duniaku.blogspot.com/2012/03/isaac-newton-penemu-gaya-gravitasi.html). Diakses pada 25 April
2013.
Anonim.
Newton,
komposisi cahaya dan gravitasi. (Internet). (Terdapat di :
http://teknologiidanperkembangan.blogspot.com/2012/11/makalah-newton-komposisi-cahaya-dan.html). Diakses pada 25 April
2012.
Hsaid Benmar, Hsaid. (Internet). (Terdapat di : http://hsaidbenmar.blogspot.com/2013/04/teori-teori-tentang-cahaya.html). Diakses pada 25 april
2013.
Anonim. (Internet).
(Terdapat di : http://www.mediaubg.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103&Itemid=84). Diakses pada 25 April
2012.
YouTube. Isaac Newton
and Gravitation. (Internet). (Terdapat di : https://www.youtube.com/watch?v=JCh9uXy8PHI) Diakses pada 26 april
2012.
Anonim. Isaac Newton -
Penemu gaya Gravitasi - Tokoh2 Duniaku | Biografi Tokoh Dunia. (Internet).
(terdapat di : http://tokoh2duniaku.blogspot.com/2012/03/isaac-newton-penemu-gaya-gravitasi.html). Diakses pada 26 April
2012.
Aulia, Lusi Riski. 2012.
Newton, Komposisi Cahaya, dan Gravitasi. (Makalah). Indralaya : Universitas
Sriwijaya.
thank you..
BalasHapus